Jumat, 11 Januari 2019

TUGAS 4 MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL


NAMA : RAJA TUNGGUNG BARUS
NPM : 15215595                                   
KELAS : 4EA33
TUGAS : SOFTSKIL MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL

1.    Bagaimana pendapat saudara tentang suatu produk barang dan jasa yang harganya murah, bisa dibeli dimana-mana dan produknya banyak. Apakah setiap orang menyukai dan membelinya? Kaitkan jawaban saudara dengan segmentasi pasar dan bauran pemasaran!
Jika produk yang dijual adalah produk yang sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari maka individu akan cenderung melakukan pembelian ulang secara rutin. Produk yang dimaksud adalah produk yang berupa kebutuhan. Namun  untuk produk yang bukan merupakan kategori kebutuhan atau produk special yang musiman, secara otomatis dengan berjalannya waktu minat beli terhadap produk tersbut akan berkurang sehingga orang cenderung membeli produk yang menurut mereka lebh berkualitas dan memiliki harga sesuai budget. Sehingga dalam pemasaran ,setiap perusahaan akan melakukan segmentasi pasar untuk mengoptimalkan penjualan dengan memasarkan produk pada konsumen tertarget baik dari segi harga, kualitas dan factor lain yang akan berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Bauran pemasaran yang tepat akan mampu membantu penetapan segmentasi pasar yang tepat dikarenakan tingginya permintaan dan perbedaan selera setiap konsumen.

2.    Buatlah contoh produk-produk massal dan produk special(barang/jasa)!
Produk massal yaitu suatu barang/jasa yang diproduksi secara besar-besaran. Contoh produk pemasaran massal : COCA COLA, Mobil FORD dan brand Indonesia produk vetsin AJINOMOTO. Selain itu banyak juga brand-brand yang saat ini sudah memiliki banyak varian pada awalnya menerapkan produk pemasaran massal, seperti: Teh Botol SOSRO (saat sebelum memiliki S-tee, Tebs, dan Fruit Tea).
Produk spesial adalah produk konsumen dengan ciri unik atau identitas merek untuk mana selompok pembeli tertentu bersedia untuk melakukan upaya khusus,termasuk merek dan tipe mobil,alat foto yang mahal,dan pakaian pria buatan khusus. contohnya, mobil sport merek ferari, iphone, dan sebuah Rolls Royce yaitu suatu produk istimewa karena biasanya pembeli bersedia bepergian jauh untuk membelinya. 

3.    Jelaskan definisi/pengertian dari masing-masing perusahaan bisnis dan contoh produk/merknya dan negara asalnya(produsen)
a.   Domestic
Perusahaan bisnis domestik adalah suatu unit bisnis yang tingkat operasional dan pangsa pasarnya berada dalam suatu wilayah saja tanpa melewati batas negara. Jenis perusahaan ini masih bersifat sederhana dan tidak kompleks karena hanya memperhitungkan berbagai variabel yang berlaku di sekitarnya saja mulai dari besar kecil kompensasi, budaya perusahaan, rekrutmen tenaga kerja, analisis pasar, dan lain sebagainya.
b.   Perusahaan Internasional
Perusahaan bisnis internasional adalah suatu unit bisnis yang sudah memperluas atau ekspansi produksi dan pemasaran produk baik barang maupun jasa ke luar negari dari negara asalnya. Hal ini terkadang harus dilakukan oleh suatu perusahaan bisnis di kala pasar yang ada di dalam negri sudah berada dalam tahap jenuh, sehingga sulit untuk dapat berkembang lebih besar lagi. Dengan memasuki pasar internasional perusahaan harus mampu beradaptasi di semua bidang dengan kultur budaya di negara setempat agar tidak menimbulkan permasalahan sosial.
Contohnya Glaxo SmithKline adalah salah satu perusahaan kesehatan beberapa meneliti kedua obat-obatan dan vaksin untuk tiga WHO penyakit prioritas - HIV / AIDS, tuberkulosis dan malaria, dan sangat bangga telah mengembangkan beberapa obat global terkemuka di bidang ini.
c.   Perusahaan Multinasional
Perusahaan bisnis multi nasional adalah perusahaan yang memiliki beberapa pabrik yang berdiri di negara yang berbeda-beda. Penyesuaian dengan budaya di tiap negara yang dimasuki adalah suatu keharusan untuk dapat bertahan dan sukses. Dengan mendirikan banyak unit produksi di negara lain diharapkan dapat menghemat biaya ongkos produksi dan distribusi produk hingga sampai ke tangan konsumen akhir.
Contohnya Shell yang mengembangkan teknologi pertama di dunia yang mengolah gas alam cair sehingga semakin membuat perusahaan ini menjadi semakin terdepan dalam bisnis minyak
d.   Perusahaan Global
Perusahaan global adalah unit bisnis yang memiliki kantor pusat di banyak negara lain dengan sistem pengambilan keputusan desentralisasi. Sistem partisipasi bisnis global digunakan karena sudah semakin pudar dan hilangnya batasan-batasan pasar suatu negara dengan negara lainnya (globalisasi). Biasanya perusahaan global memiliki ciri distribusi sudah ekspor, memiliki unit produksi di luar negara asal dan melakukan aliansi dengan perusahaan asing.
Contohnya PT. Indofood merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia.

4.    Apa yang dimaksud dengan perusahaan/organisasi? Beri contoh organisasi/negara yang terkait :
a.   Etnosentris
Kenyakinan parochial bahwa pendekatan dan praktik kerja terbaik adalah yang dimiliki oleh Negara asal /sendiri atau home country. Negara dimana kantor-kantor utama milik perusahaan berada dan meyakini bahwa orang-orang di Negara-negara lain tidak memiliki kemampuan, keahlian, pengetahuan atau pengalaman yang dibutuhkan untuk membuat keputusan bisnis terbaik,seperti yang dimiliki orang-orangdi Negara sendiri.
Contohnya adalah kebiasaan memakai koteka bagi masyarakat papua pedalaman Jika dipandang dari sudut masyarakat yang bukan warga papua pedalaman, memakai koteka mungkin adalah hal yang sangat memalukan tapi oleh warga pedalaman papua, memakai koteka dianggap sebagai suatu kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu kebanggan.

b.   Polisentris
Pandangan bahwa para manajer di Negara tuan rumah(host country) mengetahui pendekatan dan praktik kerja terbaik untuk menjalankan bisnis di Negara tersebut Beranggapan bahwa semua operasi luar negeri bersifat berbeda dan sulit dipahami.
Misalnya, pada tahun 1990-an, Citicorp adalah organisasi yang berorientasi polisentrisme. Pada tahun 1998 Citicorp digabung dengan Travelers Group dengan membentuk Citigroup, dimana masing-masing cabang di berbagai negara dapat melakukan kebijakan mereka sendiri, yang akibatnya kepentingan seluruh cabang organisasi secara kelompok tidak terlayani, sehingga mereka menggeser orientasinya pada model geosentrisme.
c.   Regiosentris
Contoh menarik dari suatu organisasi bisnis yang berorientasi regiosentris adalah General Motors. Organisasi bisnis ini memiliki strategi yang berbeda secara signifikan yang digunakan di Uni Eropa, Amerika Serikat dan Asia. Para manajer papan atas di berbagai wilayah tersebut memiliki kebebasan yang cukup besar dalam pengambilan keputusan, sehingga orientasi regiosentris sering dikaitkan dengan adanya peningkatan desentralisasi organisasi.
d.   Geosentris
Suatu organisasi yang berorientasi geosentris akan memperlakukan semua pasar luar negeri sebagai suatu kesatuan.
Contohnya suatu organisasi akan merekrut para manajer yang paling kompeten pada bidang tertentu, melampaui batas geografis, budaya, preferensi dan lain sebagainya. Para manajer lokal dianggap belum tentu memiliki kompetensi tinggi pada pasar lokal mereka, dibandingkan dengan para manajer dari luar negeri.





5.    Hal apa saja yang menjadi pertimbangan perusahaan melakukan bIsnis global?
1.   Keterbatasan produksi maupun sumber daya suatu negara. Indonesia merupakan negara agraris namun pada sektor pertanian padi produksi beras indonesia belum mampu mencukupi kebutuhan beras beras msyarakatnya, sehingga Indonesia masih mengimpor beras dari Thailand dan bebebrapa negara lain.
2.    Keterbatasan teknologi yang di miliki suatu negara. Negara-negara yang sedang berkembang umumnya masih memiliki sejumlah permasalahan dalam produksi barang, guna memenuhi kebutuhan masyarakatnya salah satunya adalah teknologi yang masih rendah.
3.   Pertimbangan efesiensi dalam memproduksi suatu barang. Di dalam sebuah usaha bisnis ke-efesienan produksi sangat dipertimbangkan, baik itu efesien waktu dan modal sangat diperhitungkan.
4.   Cita-cita go international bagi sebuah perusahaan. Didalam dunia perdagangan go internasional adalah cita-cita  bagi setiap perusahaan, dengan go internasional maka produk-produk mereka terkenal diseluruh negara.

Jumat, 23 November 2018

PERUSAHAAN YANG BERKAITAN DENGAN PENDEKATAN ETHNOCENTRIC, POLYCENTRIC, REGIOCENTRIC DAN GEOCENTRIC (TUGAS 2)


MAKALAH SOFTSKILL MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL

PERUSAHAAN YANG BERKAITAN
DENGAN PENDEKATAN ETHNOCENTRIC, POLYCENTRIC, REGIOCENTRIC DAN GEOCENTRIC

Disusun Oleh 4EA33 / KELOMPOK 4 :
DANNISA LUTFI OCTAVIANI                   11215588
INDRIANI DIAH ARFANTIN                      13215374
RAHMAT HIDAYA PUTRA                        15215568
RAJA TUNGGUNG BARUS            15215595
RIA RESTY ARISMA                                   15215875
RICHARD KUSWAYA                                 15215898

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2018

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Perusahaan yang Berkaitan dengan Pendekatan Ethnocentric, Polycentric, Regiocentric dan Geocentric” dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan penulis menyusun karya tulis ini untuk memenuhi tugas Softskill Manajemen Pemasaran Global. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran kepada berbagai pihak untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan kinerja untuk kedepannya.

                                                                       

Bekasi, 22 November 2018

Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Masalah perdagangan adalah masalah yang sering diperbincangkan di setiap negara. Perekonomian sebuah negara erat kaitannya dengan sistem dan pengelolaan aktivitas perdagangan, baik yang bersifat nasional maupun internasional.
Jika melihat sejarahnya, perdagangan internasional sudah dilakukan ribuan tahun lalu. Tapi, dampak terhadap kepentingan ekonomi, kepentingan sosial, dan kepentingan politik baru dapat dirasakan beberapa abad lalu. Perdagangan internasional ternyata juga membawa dampak terhadap sektor-sektor lainnya, seperti mendorong industrialisasi, mempengaruhi kemajuan di bidang transportasi, globalisasi, serta lahirnya perusahaan multinasional.
Perdagangan internasional bisa dikatakan kompleks dan berbelit-belit jika dibandingkan penyelenggaraan perdagangan di dalam negeri. Hal ini disebabkan oleh batas-batas politik serta kenegaraan yang akhirnya sedikit menghambat transaksi perdagangan, misalnya adanya bea, tarif, dan jatah barang impor.
Model EPRG (etnosentris, polisentris, regiosentris, geosentris) adakalanya juga disebut sebagai model EPG (etnosentris, polisentris dan geosentris), adalah suatu istilah yang sering digunakan dalam pemasaran internasional atau global. Perlmutter (1969) adalah orang pertama yang memperkenalkan model EPG, yaitu suatu strategi organisasi yang ditandai oleh tiga faktor, yakni: etnosentrisme, polisentrisme dan geosentrisme.
Pada periode berikutnya Perlmutter dan Douglas (1973) melengkapi model EPG ini dengan faktor lain, yaitu regiosentrisme, yang kemudian dikenal dengan model EPRG. Model tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi orientasi suatu organisasi, dimana biaya dan keuntungan organisasi akan berbeda tergantung pada orientasi model tersebut. Oleh karena itu identifikasi akan orientasi yang tepat adalah sangat penting. Demikian pula halnya adalah penting agar budaya organisasi, strategi pemasaran, dan lain sebagainya dilaksanakan secara konsisten, sehingga organisasi dapat beroperasi secara efisien di pasar.


1.2     Rumusan Masalah
1.     Apa yang dimaksud dengan pendekatan ethnocentric, polycentric dan orientasi regiocentric & geocentric?
2.     Apa saja perusahaan yang berikaitan dengan pendekatan ethnocentric, polycentric dan orientasi regiocentric & geocentric?

1.3     Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui perusahaan yang berkaitan dengan pendekatan ethnocentric, polycentric dan orientasi regiocentric & geocentric.




BAB II
LANDASAN TEORI
2.1  Pendekatan Ethnocentric
Berasumsi bahwa negara asalnya lebih unggul dibanding negara lain di dunia. Manajemen hanya melihat persamaan yang ada di pasar dan berasumsi bahwa produk dan kebiasaan yang sukses di negeri sendiri akan sukses juga di mana saja. Sekarang paham ini menjadi ancaman internal terbesar yang dihadapi perusahaan. Perusahaan etnosentris yang berbisnis di luar negeri dapat disebut sebagai perusahaan internasional.

2.1.1     Karakteristik Ethnocentric
Posisi kunci hanya diisi/ditempati oleh mereka yang berkewarganegaraan sama dengan perusahaan induk.
Alasan :
1.     Kurangnya individu yang kurang kompeten dari dalam negeri terutama dari negara berkembang.
2.     Cara terbaik menjaga budaya perusahaan.
3.     Memindahkan transfer pengetahuan/core competencies kepada mereka di operasi/cabang luar negeri.
Kelemahan :
1.     Menutup jalan/membatasi kesempatan bagi mereka yang berkewarganegaraan setempat.
2.     Produktivitas dapat menurun, turn over karyawan meningkat.
3.     Cultural Myopia : kegagalan perusahaan mengerti budaya setempat, juga pada implementasi marketing dan manajemen.

2.1.2     Contoh Perusahaan Ethnocentric : MNC (Multi Nasional Corporate)
MNC ( MultinaTional Corporation ) adalah Merupakan perusahaan dengan pendekatan ethnocentric karena menjalankan operasional di banyak negara tetapi pembuatan keputusan utama dilakukan di perusahaan di negara asal.
1)     Perusahaan LG
LG Corpadalah perusahaan konglomerat terbesar kedua Korea yang memproduksi elektronik, kimia, dan produk telekomunikasi. Markas pusat LG terletak di LG Twin Towers di Seoul, Korea Selatan. Organisasi ini memiliki sekitar 149 anak di seluruh dunia yang memproduksi berbagai jenis peralatan gadget elektronik dari rumah ke perangkat telekomunikasi. Electronics adalah Top 100 merek di seluruh dunia yang merupakan kekuatan yang dominan yang harus diperhitungkan dalam industri perangkat elektronik.
LG adalah pemimpin global dan inovator dalam teknologi elektronik konsumen, komunikasi mobile dan home appliances, mempekerjakan lebih dari 84.000 orang yang bekerja di 112 operasi termasuk 81 anak perusahaan di seluruh dunia. Pada tahun 2008, penjualan secara global mencapai $ 44.7 milyar, LG Electronics didirikan pada tahun 1958 dan sejak itu memimpin jalan ke era digital yang maju berkat keahlian teknologi manufaktur yang diperoleh oleh banyak home appliances seperti radio dan TV. LG Electronics telah meluncurkan banyak produk baru, diterapkan teknologi baru dalam bentuk perangkat mobile dan TV digital di abad 21 dan terus memperkuat statusnya sebagai perusahaan global.
Dengan demikian, LG merangkul filosofi "Perusahaan Yang Hebat dengan Sumber Daya Manusia Yang Hebat" dimana hanya orang-orang besar dapat membuat perusahaan besar, dan mengejar dua strategi pertumbuhan yang melibatkan "inovasi cepat" dan "pertumbuhan cepat." Demikian juga, kita berusaha untuk mengamankan tiga kemampuan inti : kepemimpinan produk, kepemimpinan pasar, dan orang-orang yang berpusat pada kepemimpinan.
Salah satu aset terkuat dari LG Elektronik adalah tim desain & riset yang terdiri dari para peneliti dan teknis yang berbakat dan handal. Lebih dari seperempat dari semua karyawan LG Elektronik bekerja setiap hari di penelitian dan pengembangan, dan kami berharap Jumlah tersebut akan lebih dari seperempat orang pada 2010. Mereka bekerja sama untuk mengembangkan teknologi strategis untuk teknologi-teknologi yang original di masa yang akan datang yang dirancang untuk membentuk trend baru di pasar dan untuk menentukan strategi baru untuk mencapai pencapaian tertinggi. Manajer SDM : bertanggung jawab dalam pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia agar kulaitas karyawan lebih maju dan loyalitas SDM perusahaan semakin meningkat dibantu dengan Manajer desain& riset dalam pengembangannya.
2.2  Pendekatan Polycentric
Berasumsi bahwa masing-masing negara adalah unik sehingga mengembangkan strategi yang berbeda-beda. Masing-masing anak perusahaan di luar negeri mengembangkan strategi bisnis dan pemasarannya sendiri-sendiri. Perusahaan polisentris sering disebut dengan terminologi perusahaan multinasional.

2.2.1     Karakteristik Polycentric
Mensyaratkan memilih warganegara setempat untuk menduduki posisi manager perwakilan, sementara WN induk perusahaan duduk di perusahaan induk/headquarters.
Alasan :
1.     Perusahaan sedikit/tidak mengalami culture myopia
2.     idak terlalu memakan biaya (expatriate ‘lebih mahal’)
Kelemahann :
1.     Kesempatan terbatas untuk mendapat pengalaman diluar negaranya
2.     Kesenjangan antara karyawan dalam negeri dan expat (bahasa, loyalitas, nasionalisme, perbedaan budaya)
3.     Sulit berubah : terbentuk kerajaan kecil dalam perusahaan.

2.2.2     Contoh Perusahaan TNC (Transnasional Corporation)
Merupakan organisasi dengan pendekatan polisentris karena menjalankan operasional di banyak negara dengan cara mendesentralisasikan pengelolaan perusahaan (terutama strategi pemasaran) pada manajemen local.
1)     Perusahaan WAL-Mart
Bermula dari pengalamannya bekerja bertahun-tahun pada perusahaan ritel Sears Robuck dan JC Penney, Walton memulai langkah bisnisnya. Dia membeli sebuah waralaba dan penyewaan di kawasan Pelabuhan Ben Franklin, Arkansas, yakni jaringan penjualan dari peritel lokal Butler Brother pada 1945.
Hanya butuh tiga tahun, Walton mampu meningkatkan penjualan tahunan dari USD80.000 menjadi USD- 225.000. Naluri bisnis yang jenius telah memotivasi Walton untuk semakin mengembangkan jaringan bisnisnya. Hal itu dilakukannya saat membeli pusat perbelanjaan milik peritel Luther E Harrison di kawasan Bentonville, Arkansas, lima tahun kemudian (1950).
Sejak itulah, Walton mulai menamai jaringan pusat perbelanjaannya dengan sebutan Walton's 5&10. Sebagai pebisnis berbakat, Walton betul-betul mampu membuktikan kapasitasnya dalam mengambil putusan bisnis yang menentukan. Dengan begitu, Walton dapat meningkatkan daya ekspansi roda bisnisnya.Hal ini dibuktikan Walton ketika tepat pada 1962, mampu mendirikan 11 jejaring bisnis ritelnya.
Jumlah jejaring bisnisnya semakin bertambah pada 1967, yakni menjadi 24 pusat perbelanjaan di seluruh negara bagian Arkansas. Perluasan ini menyumbangkan tingkat penjualan tahunan Walton's 5&10 menjadi USD12,6 juta. Untuk lebih memperkuat citra jejaring bisnisnya, Walton mengubah nama Walton's 5&10 menjadi Wal-Mart pada 1967.
Perubahan ini tidak terlepas dari peran Bob Gogle, sang tangan kanan kepercayaan Walton dalam menjalankan bisnis ritelnya. Gogle mengusulkan penamaan dengan keyakinan bahwa ritel Walton akan mampu menjadi jaringan bisnis ritel yang kukuh. Ekspansi bisnis Walton semakin masif ketika pada 1968, Wal-Mart memperluas jejaring bisnisnya di luar wilayah negara bagian Arkansas, yakni Sikeston, Missouri, dan Claremore dalam wilayah negara bagian Oklahoma.
Ekspansi ini menambah jejaring bisnis pusat perbelanjaannya hingga 78 pusat perbelanjaan terhitung tahun 1974. Perkembangan teknologi selanjutnya cukup membantu perluasan bisnis Wal-Mart. Sebab dengan komputerisasi di berbagai pusat perbelanjaannya, tingkat penjualan Wal-Mart naik dari USD167,5 juta menjadi USD479 juta.
Selain itu, jumlah pusat perbelanjaannya juga bertambah banyak menjadi 153 buah. Bahkan, jumlahnya terus melonjak pesat menjadi 330 pusat belanja dengan tingkat penjualan USD1,2 miliar pada 1980. Lonjakan jumlah pusat perbelanjaan Wal-Mart meningkat lebih pesat lagi pada 1985 dan 1990.
Pada masingmasing tahun, pusat perbelanjaan Wal-Mart tercatat mencapai 1.114 pusat perbelanjaan dengan nilai penjualan USD6,4 miliar dan 1.528 pusat pertokoan dengan nilai penjualan USD25,8 miliar. Namun,sejarah bisnis Wal- Mart tidak selalu bertumpu pada sistem pertumbuhan organik,sebab langkah bisnis nonorganik seperti mengakuisisi menjadi bagian sejarah pertumbuhannya.
Langkah ini misalnya, dilakukan pertama kali oleh Wal-Mart ketika mengakuisisi jejaring perbelanjaan ritel Mohr- Value yang berlokasi di kawasan Michigan dan Illinois. Setahun kemudian, perusahaan ritel Hutcheson Shoe Company juga diakuisisinya. Kebijakan akuisisi terus dijalankan Wal-Mart seiring ekspansi secara organik.
Pada tahun 1980 misalnya, Wal-Mart kembali mengakuisisi Kuhn's Big K, yang memiliki 92 pusat perbelanjaan di dua negara bagian,Georgia dan South Carolina. Namun pada saat yang sama, Wal- Mart juga berekspansi ke pasar Florida dan Nebraska.
Selain menyediakan barang-barang kebutuhan pokok konsumen, Wal-Mart juga telah melakukan berbagai inovasi penyediaan produk- produk kebutuhan pokok konsumen. Pada 1978 misalnya, Wal-Mart membidik pasar penjualan obat-obatan, pusat layanan mobil, dan barangbarang perhiasan.
Inovasi ini terus berlanjut ketika Wal-Mart juga untuk pertama kalinya memperkenalkan konsep Wal-Mart Supercenter di Washington, Missouri. Konsep ini memadukan antara layanan belanja berdiskon, pusat penjualan bahan bakar minyak, pusat optik, studio lukis, pemotretan, layanan perbankan, telepon seluler, salon perawatan rambut dan kuku, penyewaan video film, bahkan layanan gerai makanan ringan.
Pertumbuhan Wal-Mart makin hari makin luar biasa. Pada 1989, Wal-Mart telah cukup mendominasi pasar penjualan kebutuhan konsumen di hampir 26 negara bagian AS, termasuk Michigan, West Virginia, dan Wyoming. Bahkan menginjak 1990,Wal- Mart juga merangsek pasar California,Nevada,North Dakota, Pennsylvania,South Dakota, dan Utah. Pasar luar negeri juga dibidik Wal-Mart.
Dimulai dengan dimasukinya pasar Mexico dengan membuka pertokoan Wal-Mart di kawasan Mexico City pada 1991. Hal ini terus berlanjut dengan dibukanya pertokoan Wal-Mart di Hong Kong dan Kanada pada 1994. Bahkan, untuk mengukuhkan jejaring bisnisnya, Wal-Mart mengakuisisi 122 pertokoan Woolco dan PACE yang memiliki 91 gudang penyimpanan barang dari Kmart di Kanada.
Ekspansi bisnis ke luar negeri semakin intensif dilakukan Wal-Mart.Pada 1995,Wal- Mart kembali membuka jaring pertokoannya di negara Argentina dan Brasil. Begitu juga di Asia dengan membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan ritel lokal pada 1998, setelah dua tahun sebelumnya Wal-Mart gagal memasuki pasar ritel Korea akibat ketatnya persaingan sesama perusahaan ritel.
Bahkan ketika memasuki Inggris pada 1999,Wal-Mart cukup luar biasa untuk segera menguasai pasar dengan mengakuisisi ASDA Group Plc yang memiliki 229 pusat perbelanjaan. Pelan tapi pasti, dengan kinerja bisnis yang luar biasa, Wal-Mart terus merangkak menjadi perusahaan yang benar-benar menggurita.
Pengakuan atas dominasinya terus mengalir dari berbagai institusi, bahkan para kompetitornya sendiri. Pada tahun 2005 misalnya, majalah pemeringkat Fortune menempatkan Wal- Mart dalam posisi kelima dari seluruh perusahaan terkemuka global.
Bahkan pada 2003-2004, berturutturut Wal-Mart menempati posisi teratas dari seluruh perusahaan di AS yang ratarata memiliki pasar luas di seluruh dunia.

2.3     Pendekatan Regiocentric
Perusahaan regiosentris lebih memperkuat daya saing regionalnya daripada langsung berpindah untuk mengembangkan respons global.

2.3.1     Karakteristik Regiocentric
Memilih WN regional untuk menduduki posisi baik dari negara asal maupun dari negara sewilayah.
Alasan :
1.     Lebih mudah menyesuaikan diri dengan budaya setempat
2.     Menghemat biaya
Kelemahan :
1.     Belum tentu ada kecocokan budaya



2.3.2   Contoh Perusahaan Regiocentric
Pendekatan regiosentris tidak begitu terfokus pada suatu negara tertentu saja pada suatu wilayah geografis. Dalam hal ini, segmentasi pasar didasarkan pada pengelompokan wilayah atau kelompok antar negara yang mirip antara satu dengan lainnya. Wilayah tersebut terbentuk karena adanya kesamaan seperti latar belakang budaya, ekonomi, dan politik.
Sebagai contoh, pelanggan di Amerika Utara mungkin memiliki rasa atau preferensi yang berbeda dengan pelanggan dari negara-negara pasca-Uni-Soviet. Untuk itu, Coca-Cola dan Pepsi telah menggunakan strategi regiosentris yang mengasumsikan bahwa sekelompok negara yang berada di kedua wilayah tersebut masing-masing dapat dianggap sebagai pasar tunggal.
Dengan menggunakan orientasi tersebut terbuka kemungkinan perluasan perekonomian dalam skala yang lebih besar dari strategi polisentris (Wiktor et al., 2008). Suatu contoh menarik dari suatu organisasi bisnis yang berorientasi regiosentris adalah General Motors. Organisasi bisnis ini memiliki strategi yang berbeda secara signifikan yang digunakan di Uni Eropa, Amerika Serikat dan Asia. Para manajer papan atas di berbagai wilayah tersebut memiliki kebebasan yang cukup besar dalam pengambilan keputusan, sehingga orientasi regiosentris sering dikaitkan dengan adanya peningkatan desentralisasi organisasi (Kejda, 2009).

2.4   Pendekatan Geocentric
Orientasi geosentris merupakan perpaduan etnosentris dan polisentris, yang melihat persamaan dan perbedaan dalam pasar dan negara, dan mencoba menciptakan strategi global guna merespon seluruh kebutuhan dan keinginan lokal.

2.4.1   Karakteristk Geocentric
Mencari orang terbaik untuk posisi kunci dalam perusahaan tanpa memandang kewarganegaraan.
Kelebihan :
1.     Perusahaan mampu mengoptimalkan sumber daya manusianya
2.     Memupuk kader executive internasional yang dapat bekerja diberbagai negara dengan berbagai budaya
3.     Meningkatkan respon local

Kelemahan :
1.     Kompleksitas kebijakan pekerja asing
2.     Mahal : training, relokasi, kompensasi

2.4.2     Contoh Perusahaan Geocentric
1)     Borderless Organization
Merupakan perusahaan dengan pendekatan geosentris karena menjalankan operasional di banyak negara dengan cara menghilangkan hambatan geografis yang bersifat artifisial melalui penghapusan pembagian divisi berdasarkan negara (penghapusan divisi struktural).
Contoh Perusahaan Borderles Organization :
International Business Machines Corporation (disingkat IBM; NYSE: IBM) adalah sebuah perusahaan Amerika Serikat yang memproduksi dan menjual perangkat keras dan perangkat lunak komputer. IBM didirikan pada16 Juni 1911, beroperasi sejak 1888 dan berpusat di Armonk, New York, Amerika Serikat.
Dengan lebih dari 330.000 pegawai di seluruh dunia dan pendapatan US$96 miliar (angka dari2004), IBM adalah perusahaan teknologi informasi terbesar di dunia, dan salah satu yang terus berlanjut dari abad 19. Dia memiliki teknisi dan konsultan di lebih dari 170 negara dan laboratorium pengembangan yang berlokasi di seluruh dunia, di setiap cabang ilmu komputer dan teknologi informasi; beberapa dari mereka adalah pionir di bidang mulai dari komputer mainframe ke nano teknologi.
Mesin-mesin dan produk IBM yang sukses adalah Mainframe dengan sistem 370 (pada tahun1960-an), IBM PC, AS/400 dan RS/6000 (1980-an), Power PC CPU (1990-an, bekerja sama dengan Motorola, - sekarang Freescale).
Dalam tahun-tahun belakangan ini, pendapatan jasa dan konsultasi lebih besar dari produksi. Samuel J. Palmisano dipilih menjadi CEO pada 29 Januari 2002 setelah memimpin Jasa Global IBM, dan menolongnya menjadi bisnis dengan "backlog" US$100 miliar di 2004.
Pada 2002 perusahaan ini menguatkan kemampuan nasihat bisnisnya dengan mengambil alih perusahaan jasa konsultan terkemuka Pricewaterhouse Coopers. Perusahaan ini terus memfokuskan usahanya di konsultasi jawaban bisnis, jasa dan perangkat lunak, dan juga menekankan chip harga tinggi dan teknologi perangkat keras. Pada 2004 dia mempekerjakan sekitar 191.000 teknisi profesional. Yang termasuk 300-400 Teknisi Terkenal dan 50-60 "IBM fellow", teknisi paling senior.
IBM Research memiliki delapan laboratorium riset yang terletak di belahan utara dunia, dengan setengahnya terletak di luar Amerika Serikat. Pegawai IBM telah meraih lima penghargaan Nobel. Di Amerika, mereka juga mendapatkan empat Penghargaan Turing, lima Medali Teknologi Nasional, dan lima Medali Sains Nasional, dan juga banyak lagi di luar Amerika.
Pada 1 Mei 2005, divisi PC IBM secara resmi diambil alih oleh perusahaan Lenovo yang berpusat di Republik Rakyat Cina. CEO IBM sekarang adalah Samuel J. Palmisano yang menggantikan Louis V. Gerstner sejak tanggal 29 Januari 2002. Louis V. Gerstner menjadi CEO IBM selama 10 tahun menggantikan John Ackers yang dipecat karena hampir membangkrutkan IBM pada tahun 1992. Sebelumnya Louis V. Gerstner bekerja untuk Nabisco.












BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menjalankan bisnis secara global dimasa kini tidaklah mudah. Para manajer menghadapi tantangan-tantangan serius – tantangan yang muncul dari keterbukaan yang berkaitan dengan globalisasi dan dengan perbedaan kebudayaan yang signifikan.
Globalisasi dimaksudkan untuk membuka perdagangan dan menghapuskan halangan geografis antarnegara. Namun tindakan membuka diri itu selain mendatangkan hal yang positif juga mendatangkan hal yang negatif. Tantangan dari keterbukaan adalah adanya interdependensi ekonomi antarnegara dalam perdagangan. Tantangan-tantangan yang jauh lebih serius lagi selain tantangan dari keterbukaan ialah berasal dari kuatnya perbedaan yang mencakup tradisi,sejarah,keyakinan religious dan prinsip yang sudah sangat mengakar.
  Kesuksesan dalam mempraktikan manajemen dilingkungan global masa kini memerlukan sensitivitas dan pemahaman yang luar biasa. Para manajer dari negara manapun perlu waspada terhadap cara keputusan dan tindakan mereka ditanggapi tidak hanya oleh pihak yang cenderung menyepakatinya namun lebih penting lagi oleh pihak yang mungkin tidak menyepakatinya. Para manajer perlu mencocokkan gaya kepemimpinan dan pendekatan manajemen mereka untuk mengakomodasikan tanggapan yang beragam itu. Sementara itu, seperti biasa, mereka perlu melakukan itu semua sembari tetap seefisien dan seefektif mungkin dalam rangka meraih tujuan-tujuan perusahaan.








DAFTAR PUSTAKA

http://myworldempires.blogspot.com/2010/11/manajemen-sumber-daya-manusia-dalam.html
http://desrihandayani.blogspot.com/2014/04/makalah-sumber-daya-manusia-global.html
https://www.academia.edu/28967102/Nur_Afifah_Agustina_071411231002_Bisnis_Internasional_Week_5_Peluang_dan_Motif_Perusahaan_Menuju_Pasar_Internasional
https://bahanakuntansi.wordpress.com/2016/10/16/pendekatan-manajemen/
http://trifannyroland.blogspot.com/2013/11/manajemen-pemasaran-internasional1.html